BAB
X
IHWAL
KARYA ILMIAH AKADEMIK
A.
Hakikat Karya
Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya
yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau media ilmiah.
Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian dan bahasa
yang digunakan. Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional,
obyektif, tidak memihak,dan berbicara apa adanya. Bahasa yang digunakan juga
harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia.
Kegiatan menulis pada dasarnya
kegiatann menyampaikan atau menyajikan gagasan atau pikiran, informasi,
kehendak, kepentingan dan berbagai pesan kepada pihak lain dalam bahasa tulis.
Karya ilmiah juga biasanya menggunakan media ilmiah, seperti jurnal ilmiah atau
forum ilmiah.
Sebuah karya tulis yang baik tentu yang
komunikatif, maksudnya pesan yang disampaikan dipahami pembaca sebagaimana
maksud si penulis. Tulisan yang komunikatif disampaikan melalui bahasa-bahasa
yang tersusun sistematis, mudah dicerna, tidak bertele-tele dan tidak bermakna
ganda (ambigu).
Menulis karya ilmiah dengan bahasa
lain, adalah menyusun kalimat-kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian informasi
yang berguna untuk pembaca. Karya ilmiah tidak selamanya berasal dari
penelitian. Karya tulis ilmiah juga dapat dihasilkan dari pemikiran-pemikiran
mendalam yang dilengkapi dengan kajian kepustakaan.
B.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan
yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. (Mailani,
2006)
Karya tulis ilmiah adalah kegiatan
penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan
mengikutiaturan dan metode ilmu pengetahuan, sehingga menghasilkan informasi
ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan
serta didokumentasikan diperpustakaan. (DEPAG, 2006:66)
C.
Jenis-jenis
Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah secara umum dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori,
yakni karya tulis ilmiah sebagai laporan hasil pengkajian/penelitian dan
karya tulis ilmiah berupa hasil pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat
disajikan dalam bentuk laporan hasil penelitian, buku, diktat, modul, karya
terjemahan, makalah, tulisan di jurnal, atau berupa artikel yang dimuat di
media masa, namun karya yang dimuat dimedia masa (koran, majalah) sebagian
orang menyebutnya sebagai karya tulis ilmiah populer. (Arifin, 2006:15)
Karya tulis ilmiah juga mendapatkan
penghargaan walaupun dengan nilai yang berbeda dari karya tulis lainnya.
a.
Laporan hasil penelitian
Dilakukan sebagai bukti bahwa
seseorangtelah melakukan penelitian. laporan hasil penelitian mencakup hal-hal
berikut: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan, kesimpulan dan saran.
Menurut Soehardjo (2006) laporan penelitian
harus memenuhi kriteria-kriteria yakni asli, penelitian harus merupakan karya
asli penyusunnya, bukan melakukan plagiat, jiplakan atau disusun dengan niat
dan prosedur yang tidak jujur.
Penelitian harus benar, baik teorinya,
faktanya maupun analisis yang digunakannya. Konsisten penelitian harus disusun
sesuai dengan kemampuan penyusunnya.
b.
Makalah
Makalah sering diartikan sebagai sebuah
karya ilmiah yang memuat topik tertentu yang disajikan pada sebuah forum ilmiah
atau disusun untuk sebuah kepentingan tertentu, misalnya tugas kuliah.
Makalah dapat dihasilkan dari sebuah
penelitin, namun juga dapat dihasilkan dari hasil pemikiran dan kajian
literatur yang memadai dan disusun berdasarkan sebuah topik keilmuan tertentu.
c.
Artikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal disusun untuk
kepentingan publikasi karya ilmiah penulisnya dan menentukan posisi keilmuan
seseorang. Artikel jurnal ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil sebuah
penelitian atau hasil pemikiran yang disertai kajian kepustakaan yang relevan
dan komprehensif.
Penulisan artikel jurnal ilmiah disusun
berdasarkan sistematika: judul, penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan,
metode, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran.
Prinsip utama penulisan jurnal adalah
spesifik dan mendalam. Spesifik artinya tulisan yang disajikan harus memuat
bidang keilmuan yang khusus, tidak bersirat umum. Penulis jurnal harus harus
orang yang memiliki keilmuan dibodangnya. penulis jurnal adalah seorang yang
spesialis, bukan generalis. Mendalam berarti kajian yang disajikan harus
benar-benar menyentuh esensi keilmuan atau esensi topik yang dibahasnya.
D.
Bahasa Karya
Ilmiah
Karya tulis ilmiah harus menggunakan
bahasa ilmiah, yakni bahasa resmi yang digunakan dalam bidang keilmuan. Bahasa
keilmuan tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari atau bahasa populer yang
disajikan di berbagai media. Karena karya ilmiah terbatas pembaca dan medianya,
maka bahasa yang digunakannya lebih terbatas pula, mungkin hanya dipahami oleh
mereka yang memiliki bidang keilmuan yang sama. Secara umum, bahasa ilmiah
adalah bahasa Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang
sesuai dengan bidang keilmuannya. Menurut Maxine Hairston, (1986:6) Bahasa yang demikian memiliki
karakteristik-karakteristik berikut.
a.
Kecendekiaan
Bahasa karya ilmiah harus mengandung
sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui pertanyaan yang tepat.
b.
Lugas dan Jelas
Bahasa karya tulis ilmiah harus
disajikan dalam bahasa yang memiliki makna yang jelas, tidak bertele-tele dan
tidak bermakna ganda. Bahasa yang digunakan harus pasti dan memberikan
kepastian kepada pembaca.
c.
Formal dan Objektif
Bahasa karya tulis ilmiah harus
disajikan secara formal, baik dalam hal penggunaan kosakata, diksi, kalimat,
dan sistem ejaan yang digunakan. Objektif berarti menyajikan fakta dalam bahasa
yang langsung dan tidak berpihak kepada siapapun
d.
Ringkas dan Padat
Bahasa karya tulis ilmiah harus
disajikan secara tingkas, langsung pada sasaran yang dimaksud dan padat secara
isi. Karya tulis ilmiah panjang uraian tidak menentukan baik buruknya seuah
karya tulis.
e.
Konsisten
Bahasa yang konsisten adalah bahasa
yang stabil dan siap dipakai penulis, terutama dalam hal istilah atau
penggunaan diksi. Konsisten istilah dan diksi pentng dalam karya aspek bahasa
yang juga harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah terdapat
berbagai kesalahan yang dilakukan.
E.
Tahap-tahap
Menulis Karya Ilmiah
McCrimmon (1984 : 10) menjelaskan bahwa
proses menulis terdiri dari tiga tahap.
a.
perencanaan;
b.
membuat draf;
c.
merevisi.
Perencanaan berkait erat dengan bagaimana kita memulai menulis dan
bagaimana kita menggunakan memori untuk kepentingan menulis. Membuat draf
artinya membuat garis besar tulisan. Merevisi artinya meneliti kembali tulisan
agar tidak mengandung kesalahan yang membuat tulisan itu tidak dalam hal
gagasan.
F.
Fungsi dari Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki banyak sekali fungsi terutama bagi seorang penulis,
lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta member kepuasan intelektual.
Sejalan dengan pendapat di atas menurut Direktorat Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (2008:9)
Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan
atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang
menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah,
(b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang
menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya,
bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa
kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan
tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Karya
ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Menghidupkan Tradisi Menulis: Buletin Al- Bunyan.
Tarigan. 1994. Menulis. Jakarta: Angkasa Bandung.
Muchlisoh,
dkk. 1993. Materi Pokok Bahasa Indonesia 3 Modul 1-9. Jakarta: universitas
Terbuka
Rusyana. 1936. Fungsi Menulis.
Jakarta: Adicita
Kartimi,
Tiem. 2006. Perencanaan Menulis Karangan. Bogor: Universitas Pakuan
Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno.
2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.
M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar
Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur, 1981. Menulis
sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: FKSS IKIP.
Widyartono,
D. 2011. Modul Keterampilan Menulis. Malang: Prodi Diksasindo FIB UB.
Nurudin. 2010. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_rencana. Diakses pada tanggal 27 maret 2014.
http://jurnalistikpraktis.blogspot.com/2013/04/feature-karya-jurnalistik-yang-tetap.html. Diakses pada tanggal 27 maret
2014.Hafisdotorg. 2013. “Pengertian Resensi dan Contoh Resensi”.
http://hafidzdotorg.wordpress.com/2013/10/11/pengertian
-resensi-dan contoh resensi. Diakses pada tanggal 27 maret 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Prosa. Diakses pada tanggal 27 maret 2014.
http://ideterbaik.blogspot.com/2013/02/defini-pengertian-arti-puisi.html.
Diakses pada tanggal 27 maret 2014.
Winata, Rocky. 2013. “Contoh karangan
Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi”.
http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/. Diakses 17 april 2014.
Alder, J. Moertyier dan Charles van Doren. How to Read A Book. Jakarta: indonesia publishing,
2007.
Anwar, H. Rosihan. Bahasa
jurnalistik indonesia dan komposisi. Yogyakarta: penerbit Media Abadi,
2004.
Yakub Nasucha . Bahasa
dan sastra . Jakarta : Indonesia publik, 2009: 79
Kridalaksana. Bahasa dan jurnalistik kebahasaan . Yogyakarta : penerbit Media
Abadi1984: 165
Rahayu. Bahasa kesatuan Indonesia .
Bandung : penerbit Angkasa Jaya2007: 3
Bambang Dwiloka. Ilmu bahasa dan komposis. Bandung :
Angkasa Jaya,2005: 99.
http://forumlingkarpena.net/tips_menulis/read/teknik-_menulis_resensi_buku
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku
Wirajaya,Asep
yudha.2008.Berbahasa dan Bersastra Indonesia.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Anindyarini,
Atikah.2008.Bahas Indonesia untuk Smp/Mts.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Agam.Rameli. 2006 . Menulis
Proposal. Yogyakarta.
Jass
Ross. 2008. Buku
Panduan Menulis Proposal. Jakarta.
Nasution. 2003. Hipotesis. Jakarta.
Effendi, S
(Ed.). 1979. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
http://blog4makalah.blogspot.com
Sudjiman,
Panuti dan Dendy Sugono. 1991. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kelompok 24 Pengajar Bahasa Indonesia.
Sugihastuti.
2002. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
McCrimmon.
1984. Writing with a Purpose. Boston: Hougton Mifflin Company
Syihabuddin.
2006. Ihwal Menulis Akademik dalam MPK Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
Universitas
Pendidikan Indonesia. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Press.
Nasin. 2011. Teknik Menulis Laporan penelitian Karya Ilmiah. (Online) http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld0208.pdf
Sugiarto, Eko. 2012. Master EYD. Yogyakarta: Khitan Publising
Tidak ada komentar:
Posting Komentar